Bulan Agustus, Jumat pagi hari, di bandara Ngurah Rai, Bali.
“Waduh di luar hujan ya..”
“Pantesan udaranya dingin nih”
“Kayak bukan di Bali ya, hihi..”
Rupanya belakangan ini (bulan Agustus kemarin) di Bali memang mulai sering turun hujan. Tak terkecuali pagi itu, saat saya, dan sejumlah teman-teman baru saya yang akan mengikuti kegiatan #CetaphilExperience tiba di Bali. Apa yah yang akan menyambut kami di Bali?
***
Belum lama ini saya beruntung memenangkan kompetisi, dan terpilih menjadi salah satu dari beberapa peserta sebuah workshop yang diadakan oleh Cetaphil, brand skincare yang salah satu produknya saya gunakan (baca review saya di tulisan Curhat Kulit Muka ini). Luar biasanya, workshop ini diadakan di Bali, dan diselenggarakan untuk sejumlah Blogger dan Vlogger se-Asia Tenggara! Jadi selain Indonesia, ada lagi peserta dari Singapura, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Majemuk banget deh.
Ada sejumlah workshop yang diadakan, dan melibatkan beberapa expert seperti dermatologist dari Galderma, Tracy Chean, dan seorang fotografer perempuan dari USA, Cynthia Hunt. Host dari keseluruhan workshop sendiri adalah adalah seorang beauty coach dari Swiss, Martina Fink. Tak lupa, ada juga Marischka Prudence dan Sasyachi yang mewakili expert dari Indonesia, karena mereka juga membagikan tips dan pengetahuan mereka di sesi tersendiri.
Tunggu, iya betul kami mengikuti workshop di Bali, tapi di mana sih?
Nah, lokasi workshop dan keseluruhan rangkaian acara #CetaphilExperience kemarin itu diadakan di dalam Karma Kandara Resort, di ujungnya pulau Bali bagian Selatan. Duh cakep banget tempat dan private beachnya! Tapi ini nanti akan saya bahas di tulisan terpisah ya. Sekarang saya mau ceritakan dulu soal pengalaman yang kami dapat dari para expert dan sesi sharing kemarin itu.
Yang pertama, workshop dari Tracy Chean tentang “Why Dermatologists Love Cetaphil”.
Tracy sendiri memiliki latar belakang sebagai seorang pharmacist, dan sekarang posisinya di Galderma adalah sebagai Regulatory Affairs Manager South East Asia. Intinya dia memastikan apa yang diproduksi dan dikeluarkan oleh Galderma mematuhi peraturan yang berlaku, tentunya terutama yang berkaitan dengan dunia farmasi.

Obat atau Kosmetik?
Nah, dalam sesi ini Tracy membahas mulai dari hal yang mendasar dulu, kami diminta menjawab, apa sebenarnya beda kosmetik kalau dibandingkan dengan obat-obatan (drugs)? Kebetulan ada seorang peserta dari Singapura yang jago lho, dia mencoba menjawab “Bedanya dengan obat, kosmetik tidak akan mengubah fisiologi tubuh manusia” dan.. ternyata benar! Bisa cek sendiri definisi panjangnya di website FDA ini. Jadi intinya kosmetik itu (termasuk skincare juga ternyata) bertujuan membersihkan, mempercantik, mengubah penampilah (luar); definisi ini berlaku untuk pelembab, parfum, lipstik, cat kuku, makeup mata dan wajah, shampo, pewarna dan pengeriting rambut, deodoran dan lain sebagainya.
Sementara obat-obatan (drugs) digunakan untuk mengobati, mitigasi, perawatan atau pencegahan penyakit – dan bisa mengubah struktur atau fungsi dari bagian tubuh.
Oke, berdasarkan definisi di atas, dan mengacu ke website FDA, kadang ada sih produk yang bisa berada di tengah-tengah definisi itu. Tapi yang jelas, FDA tidak mengakui/mengenali adanya istilah atau tipe “cosmeceuticals”. Jadi kalau ada yang mengaku-ngaku sebagai cosmeceutical.. yah itu hanya istilah marketing saja sih sebenarnya. Selengkapnya bisa dibaca lebih lanjut di website FDA tadi.
Jadi di awal sesi workshop, kami dibuat lebih paham, ternyata produk untuk kulit seringkali sebenarnya tergolong kosmetik. Shampo dan sabun juga lho! :D Lalu bagaimana dengan Cetaphil? Ya, berarti Cetaphil juga termasuk dalam golongan kosmetik perawatan kulit, karena pada dasarnya Cetaphil tidak memiliki fungsi mengobati. Tapi tetap lho, Cetaphil ini disukai dan direkomendasikan oleh dermatologist. Kok bisa?
Ternyata 2 hal yang menjadi alasannya; pertama, sejarah Galderma sendiri tidak jauh-jauh dari kegiatan riset dermatologi, dan yang kedua, tentunya keunggulan dari produk Cetaphil itu sendiri. Kamu bisa cek sejarah perkembangan dari Galderma secara lebih lengkap di sini.
Sedangkan tentang Cetaphil, terutama produk andalan yang sudah saya pakai, Cetaphil Gentle Skin Cleanser, ingredients alias bahan bakunya sangat sederhana dibandingkan produk-produk pembersih kulit sejenis, hanya terdiri dari 7 bahan saja. Karena komposisi bahan yang sederhana ini, serta tidak adanya pewangi dan deterjen, Cetaphil ini tidak memiliki resiko menimbulkan alergi pada berbagai jenis kulit.
Selanjutnya Tracy juga menjelaskan berbagai hasil riset dan grafik, dan juga macam-macam produk Cetaphil (yang sayangnya belum semua itu masuk ke Indonesia), tapi yang sungguh menempel di otak saya memang yang di awal itu: Cetaphil menggunakan bahan dengan tidak berlebihan, dan hanya untuk mencapai tujuan dari perawatan kulit yang baik. Jadi makin suka deh dengan Cetaphil :D

Di acara workshop lainnya #CapturingSkinConfidence, Cynthia membagikan sejumlah pengetahuan dasar dan tips fotografi, untuk membuat kami lebih pandai lagi mengekspresikan dan mengabadikan #SkinConfidence kami secara visual. Senang sekali mendapat penyegaran dan tambahan ilmu fotografi ini! Apalagi kan saya memang lebih tepat disebut peminat fotografi, belum bisa dibilang jago mendalami fotografi.
Kami diberikan tantangan untuk membuat product shoot dari rangkaian produk Cetaphil, dan pemenang tantangan ini diberikan hadiah spa mewah di Karma Kandara! Wuih semua peserta jadi bersemangat, pastinya. Tapi kebetulan yang beruntung kemarin adalah peserta dari Thailand. Ah gapapalah, biar dia menikmati dan bisa sharing tentang serunya Bali Massage di akun Instagram dia :D

Tak lupa, ada juga sesi sharing bersama Prue dan Sachi. Prue memberi sharing tentang Tips Merawat Kulit Selama Traveling, dan ini sungguh menyentil kami. Moral of the story, saat traveling, keep your skincare simple, gak harus serepot itu selama kita bisa meng-cover basic steps skincare seperti cleansing, moisturizing, dan perlindungan dari matahari.
Dan gak usah kuatir, ternyata ada juga produk Cetaphil untuk perlindungan sinar matahari (aku baru tahuuu) dan bahkan ada Ultra Hydrating Lotion (aku baru tahu jugaaa!).
Nah Cleanser dari Cetaphil pun kan sebenarnya bisa dipakai dengan cara kering, itu memudahkan banget untuk dibawa selama traveling, dan bisa dipakai di mana pun tanpa harus mencari kamar mandi untuk membilas muka.
Dan jangan lupa, musuh terbesar dari perawatan kulit itu sebenarnya ada dari dalam diri kita sendiri: Rasa malas. Hahah.. *tertohok*
Betul sekali sih, ini sering banget terjadi dengan saya, misalnya malas membersihkan muka saat kembali dari jalan-jalan, atau juga malas mengoles kembali (reapply) sunblock untuk perlindungan sinar matahari. Pokoknya ya karena malas lah perawatan kulit malah kurang memberikan hasil.. *dududu..
Psst.. tahu kan, yang menambah stimulasi pada kulit kita untuk menua (aging), faktor utamanya ya terpaan sinar matahari itu? Wuih habis itu saya langsung gak mau pisah dengan si tube sunblock selama workshop berlangsung :))
Sachi juga memberikan tips yang berguna untuk bisa tampil cantik kalau saat kita sibuk di keseharian kita. Salah satunya adalah memperhatikan kesehatan kulit dari dalam, dengan konsumsi buah dan sayur yang rajin. Kalau memang susah makan sayur, bisa banget dicoba dengan juice buah dikombinasi sayur. Ini ditimpali juga dengan komentar dari Prue, kalau dirinya sehabis trip (dan makan dengan nikmat selama jalan-jalan), tidak lupa selalu memperbanyak konsumsi buah dan sayur, jadi ada semacam waktu detox setelah makan sembarangan :P Hmm saya harus coba ini juga segera.
Sachi dan Prue lalu sempat memberikan demo untuk membersihkan muka/kulit dengan Gentle Skin Cleanser tanpa menggunakan air. Kalau Sachi, sebelum membersihkan muka, dia mencuci tangan dulu dengan Cetaphil, juga dengan cara kering. Ide brilian! Selama ini saya tidak pernah terpikir untuk melakukan trik seperti itu :D
Saat Prue mencoba membersihkan bagian dari lengannya, surprisingly ada lho noda kotoran yang terangkat, padahal rasanya Prue tidak ke mana-mana, hanya di area resort saja sepanjang hari. Ketika saya coba, sama juga! Ada kotoran terangkat di lengan saya. Waw.. bahkan debu-debu yang tidak kita duga, memang bisa dibersihkan dan diangkat oleh Cetaphil ini. Keren!
Kalau bukan karena #CetaphilExperience, saya tidak akan tahu sejauh ini tentang Cetaphil, bersama dengan range produknya, dan juga tidak akan mengalami pengalaman-pengalaman seru bersama-sama para peserta #CetaphilExperience lainnya.
Saya akan ceritakan lebih lengkap di tulisan part 2 nanti yah. Tunggu tulisan saya berikut ini tentang #CetaphilExperience dari sudut pandang saya pribadi.
Tak lupa tentunya, terima kasih Cetaphil and let’s be part of #KulitSehatCetaphil!
Kalian berminat buat dapat berbagai hadiah dan kejutan-kejutan dari Cetaphil? Langsung aja follow Cetaphil di Facebook, Twitter dan Instagram mereka, bahkan sekalian deh langganan newsletter dari Cetaphil di sini, dan nantikan program-program lanjutan Cetaphil yaa :D
Buat yang mau langsung belanja produk Cetaphil secara online, ke Lazada saja dengan klik link ini nanti masukkan kode NAT10 untuk mendapat diskon sebesar 10%! Lumayan kann.. Enjoy your discount and healty skin!
***
[…] di Bali. Buat yang belum tahu, dibaca dulu ya tulisan saya tentang #CetaphilExperience sebelum ini di sini […]
[…] Buat yang belum tahu, dibaca dulu ya tulisan saya tentang #CetaphilExperience sebelum ini di sini […]