Kemarin ini saya baru saja menulis kalau saya sudah bersama WordPress selama enam tahun. Sejatinya saya sudah menulis di dunia maya sejak tahun 2006, dan sebagian tulisannya berhasil diselamatkan, dipindah ke sini. Kalau rajin boleh lho lihat-lihat arsip tulisan saya :)
Kebetulan tadi, di tengah-tengah kegundahan saya dan browsing sana sini untuk riset yang berkaitan dengan kerjaan, saya terdampar ke tulisan lama saya, yang kemudian saya edit sedikit, yang ngomongin soal suasana hati yang labil, alias Moody.
Haha, saya tertohok sendiri dengan tulisan itu, terutama bagian ini:
… kita gak perlu selalu kebawa mood jelek gara-gara kita mengalami suatu hal yang jelek.
Kata-kata saya sendiri, dari tulisan sembilan tahun lalu, ngena banget untuk kondisi saya sekarang ini. Beberapa waktu belakangan ini memang saya sedang struggling, sedang dalam pergumulan dan keresahan. Ini menyangkut tentang hal-hal yang saya kerjakan, soal keluarga, dan juga kondisi badan saya. Soal badan ini bisa dibilang semacam musibah, karena memang bukan penyakit yang ada gejalanya. Singkatnya, lengan saya sebelah kiri mengalami patah tulang akibat jatuh, tanggal 5 Oktober lalu, dan kemudian harus dioperasi dan dipasangi locking plate (pelat tulang). Saya sempat diopname selama 5 hari dan total beristirahat (tidak masuk kerja) kira-kira dua minggu lamanya. Sampai hari ini saya masih dalam proses memulihkan kemampuan gerak saya, karena ya namanya patah tulang dan dioperasi, butuh waktu pemulihan cedera.
Rasanya sejak insiden patah tulang itu juga, emosi saya semakin labil, dan saya menjadi lebih negative thinking daripada sebelumnya. Everything seems to be not working, it’s all getting harder for me, and I don’t know if I can get through this or not. Se-negatif itulah. Saya sudah memulai mencari jalan keluar untuk saya sendiri, salah satunya dengan mengikuti kegiatan semacam meditasi. Semoga tetap bisa rutin saya lakukan ya, dan memberikan efek yang positif. Tapi ini semua masih dalam proses.
Saya masih sempat menulis begini di Twitter, beberapa hari lalu:
Kemarin, saya mendapatkan kutipan ini di timeline Path saya.

Dan ya, malam ini saya menemukan tulisan saya sendiri, dari sembilan tahun lalu.
Saya jadi lebih ingat untuk berserah, berpasrah. There has to be something good out of this situation, maybe I just don’t know what it is.
Terakhir, gak usah menyalahkan dan menunggu mood melulu untuk memulai berkarya, untuk berubah, dan (bagi saya sendiri) untuk lebih rajin lagi latihan menggunakan lengan kiri saya.
Disiplin, adalah kunci.
I love the spirit! :) Semoga sudah jauh membaik lengannya.
Terima kasih! Masih banyak harus berlatih, semoga bisa lebih baik lagi ya :)
[…] asalnya ada dari tulisan saya Tentang Hidup, yang tenyata masih relevan banget untuk jadi penyemangat melanjutkan #JuliNgeblog dengan disiplin. […]