Perkembangan #DemiKinclong2016

Perempuan mana sih yang gak ingin mukanya mulus dari jerawat, berkulit sehat dan cerah alias kinclong? Di sini saya mau menceritakan kelanjutan dari tulisan lalu tentang kondisi kulit muka saya yang jerawatan lumayan parah, tapi kini sudah lebih baik lho :D

Seperti yang saya sudah sebutkan di tulisan lama itu, saya sudah sempat mencoba berbagai produk skincare Korea yang katanya bagus untuk membersihkan kulit dari jerawat dan bekas-bekasnya. Tapi hasilnya nihil di kulit saya meski sudah digunakan beberapa minggu, sehingga akhirnya saya memutuskan kembali ke perawatan dokter kulit. Bagaimana perkembangannya sekarang?

Perjuangan Membersihkan Muka dari Jerawat

Satu hal yang perlu dipahami (setelah saya alami sendiri), mengobati jerawat dengan perawatan dokter kulit itu hasilnya juga tidak instan, tetap butuh waktu. Tapi setelah mengalami dan membandingkan sendiri, saya bisa bilang, perawatan kulit di dokter jauh BISA lebih cepat memberikan hasil dibandingkan dengan perawatan sendiri! Hihi senang, nanti saya kasih lihat fotonya deh.

Kunjungan pertama saya ke dokter terjadi di minggu terakhir bulan Juni. Saat itu muka saya hanya dilihat-lihat dan disentuh dikit-dikit saja. Lalu saya dikasih sabun cuci muka, krim pagi, sunscreen, krim malam dan obat minum (ya pakai bayar lah tentunya). Ternyata belum boleh ada tindakan apa-apa untuk kulit muka. Hiks. Padahal saya sudah gatelan pengen jerawat-jerawat itu dipencetin semua. Maunya sih begitu, tapi kenyataan berkata lain.

Ada beberapa aturan main yang perlu diikuti sesuai petunjuk dan saran dokter:

  • Semua produk skincare yang sudah saya beli (dan belum habis itu), gak boleh dipakai. Huaduh! Sayang, tapi ya #DemiKinclong2016, baiklah saya patuh huhuhu.
  • Juga gak boleh pakai make up selain di mata dan bibir. Bhay deh semua foundation, BB cream, two way cake dan concealer sebagainya.
  • Dokter juga menyarankan (alias menyuruh) untuk mengganti sarung bantal dua kali seminggu, supaya tidak terlalu menumpuk kotoran di sarung bantal.
  • Dan saya juga dihimbau (diwajibkan sebisanya) cuci muka di siang hari. Jadi sehari minimal 3x cuci muka (pagi, siang dan sebelum tidur).

Jadi kalau pagi, langkah perawatan kulit dan dandan saya menjadi seperti ini saja:

  1. Cuci muka dengan sabun dari dokter
  2. Krim obat pagi dari dokter
  3. Sunscreen gel dari dokter
  4. Bedak tabur acne, juga dari dokter
  5. Dandannya sederhana saja: alis mata, eyeliner, dan lipbalm/lipstik

Sedangkan malam hari langkah-langkahnya cukup seperti ini:

  1. Remove make up, lalu cuci muka
  2. Krim malam dari dokter. Sudah.

Langkah perawatan kulit saya sebenarnya jadi simple banget yah haha..

Kontrol kedua saya ke dokter, hanya jeda semingguan setelah yang pertama. Ceritanya sih karena saya yang pengen, berharap dengan cepat dipantau (dikontrol), jadi lebih cepat ada progress. Ternyata, di pertemuan kedua itu, masih belum bisa diapa-apain, hahaha. Cuma 15 menit saja, dilihat-lihat, lanjut obat yang sama. Oh well.. Harus bersabar dan membiarkan waktu berlalu saja, rupanya.

Jalan dua minggu menggunakan krim dokter, kulit saya sempat jadi lebih memerah, agak lebih kering di beberapa bagian, dan malah ada juga bagian yang mengalami iritasi. Saya jadi dibekali resep obat oles (beli di apotek) untuk mengatasi problem iritasi kulit. Krim ini mengandung antibiotik segala, jadi memang seharusnya dibeli dengan resep dokter.

Kontrol ketiga dilakukan dua minggu setelah yang kedua. Nah ini dia, kulit saya sudah lebih ‘terproses’ oleh krim, jadi bisa diberi tindakan. Yay! Diapain saja? Saya gak hafal prosesnya sih, tapi setelah dibersihkan dan disiapkan, dokter melakukan ekstraksi komedo dan jerawat-jerawat yang matang. Dalam bahasa awam, maksudnya komedo (dan jerawat?) saya dipencet-pencet gitu, serupa tapi tak sama dengan proses facial di salon. Setelah ekstraksi, disterilkan dengan alat tertentu, sempat diberi masker 2x, dan saya lupa urutannya tapi saya juga sempat diolesi cairan seperti untuk proses peeling.

Komplit deh tindakannya, dan setelah tindakan saya pulang dengan muka terasa bersih dan kencang, hihi. Total waktu untuk tindakan pertama kali ini sekitar 3 jam kalau ga salah. DemiKinclong2016 sih 3 jam rela kujalani, haha..

Setelah kontrol ketiga atau keempat gitu, kulit muka saya yang tadinya agak perih kalau pakai Cetaphil Gentle Cleanser, ternyata sudah tidak perih lagi, jadi saya mulai ganti-gantian produk sabun muka. Ini dengan konsultasi lebih dulu dengan dokter tentunya. Kenapa ganti-ganti? Soalnya satu botol jadi bisa saya simpan di rumah, dan satu botol (si Cetaphil) bisa dibawa-bawa terus di dalam tas, kan memang siang hari juga perlu cuci muka, hehe..

Saya melanjutkan datang kontrol kulit muka ke dokter rutin tiap 2 minggu, dan setiap datang kontrol, pasti ada proses ekstraksi dan pakai masker. Makin lama makin sedikit sih korban ekstraksi di muka ^^ Setelah total tujuh kali kunjungan, wah ternyata hasilnya sudah semakin terpampang nyata, yeay! Sekarang muka saya sudah lebih cerah bin kinclong, dan semakin bebas dari jerawat dan bekas-bekasnya. Tentu masih dalam proses ya, tapi dibandingkan dengan kondisi pertama kali, sudah jauh lebih baik!

Sebenarnya saya agak malu, tapi biarlah saya pajang juga foto before-after saya biar kalian bisa lihat dengan mata sendiri. Ini dalam ukuran thumbnail dulu, boleh diklik kalau gak keberatan melihat muka saya dalam ukuran memenuhi layar :)))

Yang membuat kolase foto-foto ini dokter saya lho, bukan saya sendiri haha.. Iya dia memang mendokumentasikan foto pasien juga di handphonenya. Dan bagus sih, jadi ada record sebelum dan sesudah perawatan. Soalnya selama jerawatan saya sih jadi jarang berfoto selfie dan dipajang untuk konsumsi umum :D Tuh, sebagai contoh, di foto paling atas, gitu deh selfie saya saat masih gak pede dengan muka sendiri. xD

Pelajaran yang saya dapatkan dari perjuangan membersihkan jerawat ini, ada beberapa. Yang pertama dan utama, tidak ada proses instant, harus rajin, harus dedikasi, dan harus memberi waktu.

Selain itu, kalau ada yang bertanya “Lho jadi produk skincare di luaran itu berguna gak sih? Apa memang harus ke dokter biar pasti sembuh bebas jerawat?”
Jawaban dokter saya yang bijak, seperti ini: “Semua kembali ke jenis kulit masing-masing orang sih, yang berbeda-beda kondisinya dan sensitivitasnya.”
Untuk kasus seperti saya, istilahnya saya butuh dosis obat/skincare yang lebih nendang, dibanding produk di luaran. Produk yang dijual bebas itu kan karena harus memenuhi uji layak dari badan-badan pengawas, dosisnya harus ‘aman’ bagi banyak orang. Jadi ya.. kurang nendang buat saya. Begitulah kira-kira.

Untuk menjadi  kinclong dan bebas jerawat itu proses yang terus-menerus, jadi nanti akan saya update lagi ya tentang #DemiKinclong2016 ini di tulisan lain. Semoga tulisan yang ini berguna biar bersemangat ikut jadi kinclong!

Disclaimer: Tulisan ini sebagai bentuk sharing saja dari saya, saya bukan praktisi kesehatan kulit jadi jangan dijadikan referensi ‘kedokteran’ segala  yaa… :D

18 thoughts on “Perkembangan #DemiKinclong2016

Leave a Reply to Natalia Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s