Saya termasuk perempuan yang berprinsip kalau tiap orang berhak untuk memiliki dan menikmati ‘waktu pribadi’-nya sendiri. Dan menurut saya, ini tetap berlaku juga untuk pasangan yang sudah menikah. Istilah ‘waktu pribadi’ ini terjemahan bebas saya untuk istilah ‘me-time‘ hehe. Karena percaya dengan prinsip ini, pada dasarnya saya gak mempermasalahkan kalau suami punya keperluan sendiri dan tidak barengan dengan saya. Sebaliknya juga sama, saya juga mau punya ruang untuk melakukan keperluan saya sendiri.

Ini tidak selalu menyangkut jalan-jalan (bersama teman-teman) dan berjauhan untuk waktu lama. Hal yang sederhana saja sih, seperti sekarang ini saya lagi mengetik tulisan untuk blog (sambil setengah menonton televisi), sementara suami lagi asik sendiri dengan mainan baru dia: iPad mini dan OS baru di laptop dia. Atau saat saya sedang baca buku, atau saat dia sedang main game dengan PS4 di rumah xD

Yes.. I guess you may also call these moments as me-time :)

Ah, ada lagi waktu pribadi lainnya yang khas ‘perempuan banget’ dan gak semudah itu dipahami (apalagi diikuti) oleh suami: soal dandan dan perawatan muka. :P
Suami saya sudah tahu kalau mau keluar, apalagi mau ke suatu acara, saya perlu waktu ekstra untuk dandan yang komplit. Ya lah, kan mau tampil cantik dong?

Tapi seperti yang saya share di tulisan soal berlibur kemarin, tetap ada porsi besar di mana saya mau ngapa-ngapain bersama suami dong, making memories together.

Ah well, life is indeed about balance.
Nah, harus pintar-pintar bagi waktu dan menemukan porsi yang seimbang.

Kalau buat yang belum menikah, mungkin ini akan jadi pembagian untuk waktu keluarga, waktu pribadi, dan waktu bersama teman-teman. Bagaimana menurut kamu?