Di akhir bulan Februari kemarin, saya sempat diajak oleh Mad dari WegoID untuk ikut dalam acara hang out komunitas WeGo: #WeGoHangOut. Ini bukan pertama kalinya saya diajak dan ikutan, tapi yang beda buat event kali ini… We had a road trip to Bandung, as it was the first hang out ever held outside of Jakarta! Yay! Menyenangkan sekali bisa menjadi bagian dari lembaran ‘sejarah’ WeGo yang baru, sebuah ‘milestone‘ tersendiri!
WeGoHangOut tersebut, bagi saya, berawal dari perjalanan buru-buru menembus hujan pagi yang cukup deras. Untungnya meski hujan, saya dan maspacar terlindung karena kami mengendarai taxi. Tapi jarak tempuh ya lumayan jauh sih, dari daerah Pondok Indah, menuju Rasuna Said, tempat meeting point kami. Dan di antara kami berdua, gak ada yang sedia payung, cuma pakai jaket dengan hoodie saja. Hehe, kami bermodal positive thinking saja, semoga jangan sampai ditinggal rombongan bus yang katanya akan berangkat 9:15 sharp, dan semoga hujan cepat berhenti.

Sesampai di depan Menara Palma, saya sudah sedikit lega, karena busnya masih ada! Yes, kami gak ketinggalan :D Begitu turun dan membayar taxi, kami langsung naik ke atas bus,.. dan disambut oleh isi bus yang masih lengang. Lah? Ternyata para peserta masih asik berkumpul di lobby Menara Palma! Hihi, jadi setelah menaruh tas dan ransel, kami juga bergabung di lobby, dan rupanya kami menunggu beberapa rekan yang juga masih di perjalanan, terhambat oleh hujan pagi itu.
Berangkat ke Bandung
Setelah semua peserta road trip hadir dan duduk dalam bus, berangkatlah kami, masih diiringi rintik hujan dan langit kelabu. Ada cemilan dan minuman sudah disediakan lho di tempat duduk kami masing-masing :D Memang deh Mad – Community Manager WeGo – ini penuh gaya dan akal buat mengisi waktu road trip kami deh. Setelah heboh-heboh berfoto bersama dengan tongsis (hasilnya bisa dilihat di bawah ini) rupanya sudah disiapkan “hot seat” transparan, untuk beberapa tamu/peserta spesial event kali itu.


Tiga orang ‘pembicara’ ditodong untuk duduk di depan: Fedi Fianto dari Gapai Tinggi yang bercerita pengalamannya mendaki Ama Dablam Nepal, gunung yang lebih ‘pendek’ daripada Everest, tapi ternyata tingkat kesulitannya lebih tinggi!
Dilanjutkan dengan Mbak Vindhya yang habis Eurotrip lama nian (tentu saja ke Eropa) dan Mbak Inggrid yang akan melakukan ekspedisi pelarayan solo merangkai Indonesia dengan perahu sundeck sandeq kecil. Keren-keren deh mereka! (Tambahan: Sandeq adalah perahu bercadik asal Mandar Sulawesi Barat)
Gak cuma para pembicara di hot seat, peserta lainnya juga sepertinya banyak banget yang sudah memiliki jam terbang tinggi untuk traveling. Sebutlah @Kartupos, duo dari @Indohoy, @dusty_sneakers, Marischka Prudence, Lucia Nancy, dan masih banyak lagi! Sebagian peserta ada yang tidak ikutan road trip, tapi bergabung langsung di Bandung. Asik punya deh.
Masuk ke Bandung
Tentunya setiba di Bandung, masih ada jeda waktu sebelum kami sampai di venue, karena lokasi event kami, Maja House, ada di arah Lembang. Hup hup.. bus Big Bird kami menanjak jalan kecil berkelok-kelok di Setiabudi atas. Sampailah kami dengan selamat di pelataran Maja House.. disambut hujan rintik agak besar, dan cuacanya dingin bo… Suhu udaranya sendiri adem banget, nah begitu angin bertiup (kencang pula!) .. brr.. dinginnya sampai agak menusuk dan hampir ke tulang hehe.. Terus terang saya gak siap dengan cuaca extra dingin ini, cuma bermodal jaket hoodie dari Threadless. Untung dapat pinjaman syal dari maspacar sih, berguna sekali buat menghangatkan leher.

Oh ya, waktu menunjukkan jam saat satu lewat saat kami tiba di lokasi, tentunya perut-perut kami sudah kelaparan, ditambah lagi faktor udara extra dingin. Tanpa basa-basi kami langsung memulai makan siang dong, pembukaan acara barulah menyusul setelahnya, hehe. Perut kenyang itu penting :D
Presentasi #WeGoHangOut
Setelah makan siang dan waktu untuk mingle, acara pun dimulai dengan pembukaan dari Mad dan Graham Hills selaku Managing Director WeGo Indonesia. Kemudian kami langsung merapat untuk berfoto bersama! Iya, WeGo memang cirinya selalu foto ramai-ramai di awal acara, jadi pas dandanan belum luntur, dan orangnya masih lengkap (kalau ada yang pulang duluan kan). Baru deh pembicaranya berbicara satu-satu. Ada tujuh pembicara untuk event dengan tema “It’s Home” kali ini.
Ada Diyan yang berbicara tentang Payakumbuh. Bukan asli anak lokal, tapi setelah tumbuh mendewasa, malah mendorong dia pulang kampung dan merasakan sendiri alam di kampung halamannya: Lembah Harau, Sumatra Barat. Dia sampai pergi caving segala lho bersama penduduk lokal (yang kreatif dan jago kerajinan tangan, menganyam dll gitu) Menarik sekali :D
Alderina yang bercerita tentang Sidoarjo – yang malah lebih terkenal karena lumpurnya. Ternyata ada banyak yang bisa dikunjungi di luar Sidoarjo atau kota Surabaya. Saya belum pernah ke Kawah Ijen, dan ternyata ada Jazz Gunung diselenggarakan di wilayah Browo, kabupaten Probolinggo. Menarik banget nih buat dimasukkan kalender bulan Juni!

Gilang bercerita dan menampilkan video tentang Bandung yang kini asri dan ternyata memiliki banyak sekali taman umum yang sudah makin rapi. Meski ketika memasuki Bandung, buat saya, masih banyak terkesan berantakan, kalau dilihat lebih dekat, banyak harta terpendam untuk dinikmati lho.
Adis tentang Lombok, kampung halamannya yang dikenal sebagai tempat wisata. Memang sesuai dengan ketenarannya, banyak pantai indah yang bisa dilihat di sana. Dan sepertinya lebih banyak lagi yang memang belum diketahui publik. Suatu hari, semoga segera, saya harus berkunjungi ke Lombok *malu deh anak Indonesia tapi gak akrab dengan tempat wisata lokal* :D
Yohan bercerita tentang pengalaman masa kecilnya di Soroako, dengan memori berenang di pelabuhan satu dan lainnya, kota yang seperti lokasi Dawson’s Creek (ini cuma kalangan umur tertentu yang familiar kali ya), diapit laut dan gunung. Indah! Sesi Yohan ini diakhiri dengan tawaran menggiurkan, wisata barengan ke Toraja, ketika neneknya akan dimakamkan dengan upacara besar, dan mampir ke Soroako! *duh.. lirik saldo tabungan*
Graham (iya, ini pak bos WeGoID) tak ketinggalan bercerita dengan visual-visual indah dari Australia Barat. Salut bahwa memang Australia Barat sungguh memperhatikan dan mempersiapkan iklim pariwisata mereka, dan terlihat sangat indah mengundang dan menantang. Kapan ya saya akan ke sana? *berharap*
Sebagai penutup, Theoresia Rumthe alias @PerempuanSore bercerita dengan sangat memukau tentang Maluku, tanah kelahirannya, nikmat Tuhan yang sangat indah. Perasaan cinta dan syukur Theo sungguh terlihat dari tutur dan geraknya saat berkisah. Puncaknya adalah saat beliau membaca dan menyenandungkan sebuah puisi tentang sopi, minuman khas Ambon, Maluku. Merinding kami dibuatnya. Indah dan berkesan. Saya lagi-lagi berkhayal, kapan saya bisa ke Ambon Maluku yang meski pernah mengalami sejarah pahit tetaplah indah nian?
Seluruh sesi WeGoHangOut ini dikemas bak “TED talks” yang ringkas dan mengena. Masing-masing pembicaranya memiliki gaya dan daya pukau masing-masing. Mungkin ada yang lebih menonjol di antara lainnya, tapi sungguh, kesemuanya membuat sebagian jiwa saya ini tergugah, untuk merencanakan perjalanan, atau paling tidak berangan untuk berjalan-jalan, dan bermimpi untuk menelusuri berbagai bagian negeri ini maupun benua lainnya.
Penutup acara WeGoHangOut
Sebelum acara benar-benar usai, kami disambut pula oleh tim dari ‘lokal’ Bandung, yaitu team dari Braga Culinary Night. Kami diberi gambaran dan penjelasan singkat tentang event BCN ini, dan melihat video yang mereka perlihatkan, saya sih makin tidak sabar untuk segera bergerak ke Braga (supaya bisa lekas makan, hehe).
Mad kemudian menutup acara, dan mengumumkan kalau kami semua akan mendapatkan kenang-kenangan dari salah satu sponsor lainnya, Kemenparekraf alias @indtravel, yaitu buku Informasi Pariwisata Nusantara beserta Kalender Acara setahun di berbagai daerah Indonesia. Yay!
Wisata Kuliner di Braga
Usai sudah acara di Maja House, sebagian besar dari kami segera kembali ke bus, tapi cukup banyak juga yang berpencar untuk melanjutkan wisata Bandung bersama teman lain, atau kembali ke hunian/tujuan masing-masing.

Perjalanan dari Lembang ke Braga agak terasa lama, terutama mungkin karena perut lapar kami, dan karena kami melintasi jalan Cihampelas yang ramai dan agak macet itu.
Sampai di Braga, kami pun sibuk berpencar mencari makanan kesukaan maupun incaran yang sudah kami inginkan. Sepanjang ruas jalan Braga penuh dengan berbagai penjual makanan. Ada saja tipe makanan yang sama dijual oleh penjual yang berbeda-beda, tapi tak mengurangi suasana yang meriah dan sesak itu di sepanjang jalan.
Ketika waktunya berpisah dengan rombongan yang menginap, sempat grup kami berkumpul dan berfoto bersama, tapi sayangnya saya telat ikutan hehe..
—
It was a long but rewarding day.. Senang sekali bisa mendengar berbagai kisah kampung halaman dari berbagai teman-teman baru di acara ini. Banyak sekali wajah tak dikenal yang saya jumpai di sana, di antara sebagian muka yang memang sudah cukup akrab. Tidak semuanya sempat saya sapa dan ajak ngobrol sih (kadang saya juga malu duluan sih, dan memilih bareng maspacar saja hehe).
Kapokkah saya? Tidak sama sekali :D
Kalau ada acara WeGoHangOut lagi, baik di dalam kota Jakarta dan (maunya) di luar kota (seperti pertanyaan Graham ini).. semoga bisa ikut lagi, dan ngobrol lebih banyak lagi ya!
Terima kasih Mad dan Graham yang sudah mengundang saya bersama maspacar!
See you later, hopefully soon!
NB: Blog ini dibuat atas inisiatif sendiri untuk menceritakan asiknya WeGoHangOut. Semoga kamu bisa ikutan ya kapan-kapan!
Foto selengkapnya bisa dilihat pada set WeGoHangOut di akun Flickr saya.
Tulisan lainnya, dari WeGo sendiri ada di sini, tulisan milik DustySneakers ada di sini, dari AbsolutRaia di sini, dan kamu bisa tonton video pembacaan puisi oleh @perempuansore di sini – lengkap dengan rangkuman WeGoHangOut Bandung, karya @LostPacker :)
Diedit dan ditambahkan: 6 Maret 2014
Halo Nat, senang bisa ketemu lagi online. Nggak sabar mau baca-baca isi blog ini, tapi sebelumnya kami mau bilang terima kasih karena sudah menyumbangkan jatah Momogi kamu dan Mas Pacar untuk kami! :D
Oh rupanya kita sempat berbagi Momogi ya di atas bus kemarin :D Kembali kasih! Senang bisa berbagi dengan kalian :)
Hi Nath,
Thank you atas pinjaman charger Lumix-nya :))
Seru yah WegoHangout. Setuju, aku juga pengen ikutan lagi kalay di luar kota. Misalnya di Ubud #ehem
Sama-sama Dita, senang bisa membantu ^^
Iya semoga kita bisa ikut lagi WeGoHangOut selanjutnya, apa lagi kalau di kota yang berbeda-beda :D *ihiy*
Tampak seruuuu! Btw pinjem bukunya dong Nath. :D
Bolehh.. ingetin kalau kita ketemuan yak :D *lagi kebawa sama Rey soalnya hahahk
Hallo Nat, Salam Kenal,,
Sedikit koreksi dari isi tulisan diatas:
“Mbak Inggrid yang akan melakukan ekspedisi pelarayan solo merangkai Indonesia dengan perahu sundeck kecil. Keren-keren deh mereka!”
menjadi
“Mbak Inggrid yang akan melakukan ekspedisi pelayaran solo merangkai Indonesia dengan perahu sandeq kecil. Keren-keren deh mereka!”
Kata “Sandeq” bukan “Sundeck”, Sandeq adalah perahu bercadik asal Mandar Sulawesi Barat
Terimakasih, senang kamu masih mengingat presentasi tentang rencana kegiatan kami.
Salam,
Fino.M
Halo Fino, terima kasih untuk kunjungan dan koreksinya, dan maaf ya untuk kesalahan penulisan tersebut. Infonya sudah aku ganti dan perjelas di atas. Semoga teman-teman yang sudah membaca tidak jadi ‘salah paham’ karena kesalahan saya sebelum ini. Tak lupa, salam kenal juga ya :D
Oh ya Fino, satu yang aku agak kurang ingat, yang melakukan pelayaran ini mbak Inggrid sendiri atau rekannya dari Pecinta Bahari? Mohon konfirmasi dan kejelasannya ya.. Sekali lagi terima kasih! :)
Mba Inggrid itu ketua panitianya, sedangkan yang berlayar rekannya..
Ah, okay! Aku tambahkan juga infonya di atas ya.
Terima kasih banyak.. :)
Waaah ada akyuuu <3
Popon kan owsommm ^^
[…] tahun lalu, mendadak saya sempat liburan singkat ke Yogyakarta (wah, ini belum ada blognya), ke Bandung, di luar tentunya liburan epic saya ke benua lain (waduh, ini juga belum sempat ditulis ya!). Jadi, […]