Sirik!!!

Generasi pembaca majalah Bobo yang angkatan 90-an pasti tahu semua, kalau ‘Sirik’ di majalah Bobo adalah salah satu tokoh khas dari majalah tersebut. Buat yang lupa atau malah nggak tahu, Si Sirik ini tuh seorang penyihir berwajah tidak cantik karena hidungnya besar dan bengkok, dan sebetulnya gak jelas apa memiliki wajah perempuan atau laki-laki *menurut pendapat gue yah, hihihi..* , memakai baju kostum penyihir berwarna ungu lengkap dengan topi anehnya yang juga berwarna ungu *halah.. sama dengan warna blog gua banget nih hahaha..*, suka usil menggangguin Husin -si tokoh utama, anak laki-laki umur 11-12 tahun gitu yah- atau siapapun yang dia sirikin, dan sebel banget dengan Juwita, penyihir cantik berbaju hijau yang selalu menolong Husin saat mengalami masalah, yang mana biasanya disebabkan oleh Sirik. Begitulah kurang lebih gambaran yang gua ingat tentang si Sirik. Kali nanti ada yang mengoreksi atau menambahkan, silahkaaann.. :D. Biasanya di akhir tiap episode komiknya, Sirik akan selalu menerima ganjaran atas apa yang dia telah lakukan terhadap si Husin, atau tokoh lainnya yang dia ganggu. Jadi, moral of the story pasti gak jauh-jauh dari: the good wins and the bad lose. So kids, be good, okay?? :D

Ya begitulah kalau di majalah Bobo, “teman bermain dan belajar”, yang biasanya memang dibaca oleh anak-anak. Kalau dalam kehidupan sehari-hari, dan gak hanya dalam kehidupan anak-anak aja, si ‘Sirik’ ini juga sering muncul kok. Tentunya dalam wujud yang sangat berbeda yah, bukan dalam bentuk seorang penyihir seperti tokoh dalam majalah Bobo itu, melainkan ya perasaan sirik yang kita alami. Dari pelajar SD, SMP atau SMU, orang tua, para karyawan muda, boss-boss, kakek nenek.. gak heran lah kalau adaaa aja yang namanya perasaan sirik. Biasanya sih sirik tuh dialami, karena orang melihat orang lain punya keadaan yang lebih menyenangkan daripada yang dialami dirinya sendiri.

Misalnya saja dalam kehidupan karyawan kantoran, sirik tuh bisa dalam berbagai rupa seperti : sirik dengan mereka yang hari ini kerjaannya libur sementara dirinya harus masuk kerja dan hari sabtu masuk pula setengah hari, 
sirik dengan mereka yang punya akses internet di kantornya, sehingga bisa browsing internet, chatting dengan teman, cek email, cek mailing-list, baca dan post di forum, browsing friendster dan bahkan post blognya di friendster atau website lainnya pada jam kantor.. terus karena ada banyak orang-orang yang sama-sama bisa online barengan pada jam kantor itu, wah tambah seru deh, mereka jadi bisa ngobrol bareng-bareng tuh di internet via messenger atau software lain, sekalian terus curhat dan sosialisasi dst. Yah, tambah sirik deh yang gak punya akses internet itu. *Lebih kasian lagi kalo udah gak punya akses internet, terus kerjanya juga sendirian aja tuh di kantor hahaha..*

Itu baru dua macam contoh aja. Kalau mau didaftar pasti banyak banget deh:

sirik dengan mereka yang jam kantornya flexible,

sirik dengan mereka yang dapet pekerjaan lebih prestigius dengan gaji lebih tinggi (padahal kok keliatannya pada jam kantor mereka online melulu tuh, dan meninggalkan banyak jejak di belantara internet sono),

sirik dengan temen yang punya barang-barang bagus,

sirik dengan orang yang punya kondisi ekonomi yang lebih oke,

sirik dengan temen yang dapet nilai lebih bagus di sekolah,

sirik dengan orang yang punya teman lebih banyak,

sirik dengan selebriti (atau orang lain deh) yang bodinya mulus dan oke, muka mulus, karir juga mulus..,

sirik dengan orang yang pacaran kayaknya lengkeeet banget kayak perangko,

sirik dengan temen yang udah married aja padahal masih sama-sama baru merintis karir,

sirik dengan orang yang kerjaannya santai,

sirik dengan orang yang sering travelling ke berbagai tempat,

sirik dengan temen yang keluarganya lebih harmonis lah, lebih flexible,

sirik dengan kepintaran orang lain, dan dengan karakter orang lain itu..

Buset deh, setop setop ah!!! Kalau diterusin pasti nggak ada habis-habisnya hehe.. Pasti adaaa aja deh yang bisa disirikin dari orang lain. Sesuatu yang dimiliki orang lain, tapi gak kita miliki. Atau untuk beberapa kasus, lebih tepatnya, belum kita miliki. Oke, terus gimana nih? Kita tau lah ya, sejak kecil kita diajarin, “Gak boleh sirik sama temen dong. Gak boleh ngiri. Gak baik tuh, kamu nanti jadi anak bandel, anak jahat. Kalau mau jadi anak pinter dan anak baik, gak usah sirik dan ngiri yah, nanti kamu juga dapet kok kapan-kapan..” Nah, benerkah gitu, “kapan-kapan” kita pasti mendapatkan atau mengalami juga hal-hal yang serupa dengan orang yang kita sirikin itu? Wah, karena gua bukan peramal atau orang yang tau masa depan, boleh dong gua jawab “mene ke tehe!!!” huahaha..

Tapi menurut gua, sirik itu bisa juga ada gunanya lho. Mungkin gak semuanya, tapi sebagian besar rasa sirik itu, bisa kita ubah menjadi motivator kita, target kita. And if that’s what we want in your future, kenapa kita gak memulai sesuatu untuk mendapatkannya? Mulainya yah dengan bikin rencana, gua harus seperti apa biar bisa menjadi seperti itu. Terus ikutinlah rencana itu, dan dengan disiplin *nah itu yang susah juga deh euy :p*. Misalnya kalau mau duit banyak biar bisa beli barang-barang bagus, ya jangan boros lah, nabung deh tuh biar kekumpul jumlah yang diperlukan.. dan jadi bisa beli deeehh.. :D

Sekarang dari sudut pandang yang lain lagi, sirik sih kata gua itu sebenernya tantangan buat rasa percaya diri kita, dan tantangan tersendiri buat kita untuk berpikiran positif, dan berpikir dengan sudut pandang yang berbeda. Seperti misalnya kalau kita bersungut-sungut, kenapa sih gua kok begini-begini saja sementara orang lain tambah makmur.. Nah, sebenernya, kenapa kita harus selalu melihat mereka yang lebih ‘tinggi’ itu? Open your eyes wider!Lihat dong, sebenernya orang lain yang keadaannya tidak seberuntung gua itu ada lebih banyak lagi. Gua harus bersyukur untuk keadaan gua sekarang ini. Keadaan orang lain yang lebih beruntung, nah ya kayak yang tadi, jadiin deh penyemangat kita untuk terus berusaha.. Ya pokoknya lihatnya lebih dalam, lihatlah dari sudut berbeda, nanti kita jadi bisa melihat sisi positifnya diri kita sekarang ini, dan bersyukur deh buat keadaan kita apa adanya. Gak usah terpuruk dalam rasa rendah diri yang bisa muncul kalau kita sirik-sirikan terus. Nanti kalau negative thinking melulu, bisa-bisa beneran kejadian deh sial melulu hehe..

Oh iya, sebenarnya malah kita harus inget lagi, harus nyadar juga, orang lain juga pasti ada yang sirik sama kita kok. There must be something good about you, yang orang lain gak punya, dan gak tertutup kemungkinan bahwa mereka jadi sirik karena itu kan? Hehe.. jadi imbang kan? Gua percaya, pasti ada sih yang menyirikin gua karena keadaan diri gua yang sekarang ini, walaupun gua mungkin gak terlalu yakin tentang apa aja sih yang disirikin dari gue ini hehe..

Yah makanya.. meski gua akuin ada banyak sirik-sirik yang gue alamin, I try not to think too much about it. I must be grateful for what I have, what I have been going through  and experiencing up till very now. Di balik semua kondisi yang gua rasa sangat menyebalkan itu, pasti ada kok keuntungan yang bisa gua dapatkan. Sabar dan tekun aja, semua akan indah pada saatnya kok. Tekun ya maksudnya, usaha doooong!!! Ga bisa dong berharap doang tapi gak usaha :D  Hehehe.. Usaha yang bener, rajin, n niat deh. Make yourself a happy person and be contented of what you have, and keep fighting for what you’re planning:D

Ngomong-ngomong sekedar intermezzo nih, waktu belajar bahasa Inggris dulu, kata pertama yang gua tau untuk menjelaskan ‘sirik’ tuh adalah “jealous”. Tapi kalau “jealous” itu diartikan kembali ke bahasa Indonesia, terjemahan yang lebih masuk adalah ‘iri’. Belakangan baru gua tahu, ada kata lain yang kayaknya bisa mendeskripsikan ‘sirik’ dengan lebih tepat, yaitu “envy”. “Envy” itu, berdasarkan pemahaman gua, level sirik atau ngiri-nya, masih lebih mending dari pada “jealous”.“jealous”, bagi gua, itu udah memiliki makna yang.. emm ngiri banget, dan udah punya kecenderungan jahat gitu deh. Seperti udah sampai tega mencelakai orang lain karena saking irinya. Sekali lagi, itu sih dalam pandangan gua yah. Wah jangan sampe deh gua kejadian kayak gitu hehe.. Kalau“envy”, menurut pemahaman gua, ya merupakan rasa iri atau sirik juga, tapi masih dalam batas normal, karena kan memang wajar untuk punya keinginan bisa seperti orang lain, dan gak perlu  ngototan banget sampai harus membuat siasat licik demi menjatuhkan orang gitu deh. Begitu lho.. hehe.. Jadi sirik yang dalam bentuk “envy” itu lah yang masih bisa diterima dan ditolerir deh, dan sebaiknya kita ubah jadi cambuk motivasi kita.. cieh.. heheh..

Sedangkan kalau menggunakan kata

Jadi teringat nih, tau lagu The Corrs yang Would You Be Happiergak?
Liriknya tuh.. (setelah disearch sebentar di internet nih), adalah sebagai berikut:


Have you ever wonder where the story ends, 


And how it all began, 


I do (I do, I do, I do, I do)


Did you ever dream you were the movie star 


With popcorn in your hand, 


I did (I did, I did, I did)


Do you ever think you’re someone else inside, 


When no one understands 


You are (you are)


And wanna disappear inside a dream 


But never wanna wake, 


Wake up…


Then you stumble on tomorrow, 


And trip over today


(Chorus)


Would you be happier if you were someone together?


Would the sun shine brighter? if you played a bigger part?


Would you be wonderful if it wasn’t for the weather?


You’re gonna be just fine (gonna be just fine)


Are you not afraid to tell your story now, 


When everyone is done 


It’s too late (too late, too late)


Was everything you’ve ever said or done 


And not the way you planned a mistake…


So you promised that tomorrow, 


Be different than today


(Chorus)


Would you be happier if you were someone together?


Would the sun shine brighter if you played a bigger part?


Would you be wonderful if it wasn’t for the weather?


You’re gonna be just fine (I think you’re gonna be just fine)


You’re gonna be just fine


So don’t worry baby


You’re racing for tomorrow, 


Not finished with today…


Would you be happier if you were someone together?


Would the sun shine brighter if you played a bigger part?


Would you be wonderful if it wasn’t for the weather?


I think you’re gonna be just fine


Would we be happier if we were someone together?


Would the sun shine brighter if we played a bigger part?


Would we be wonderful if it wasn’t for the weather?


I think we’re gonna be just fine


I think you’re gonna be just fine


Don’t worry baby


Gonna be just fine


Don’t worry honey


Gonna be just fine


Don’t worry darling


I think you are going to be just fine.

Gua denger lagu ini tadi pagi ketika gua udah memulai merenung-renungkan inspirasi gua tentang si ‘Sirik’ hehe. Gua gak hafal liriknya sih, tapi somehow, kok ada beberapa bagian yang ngena, menghantam gua yang lagi sambil sibuk merenung itu. Iya soalnya lagu ini mempertanyakan, seperti misalnya di salah satu barisnya itu: “Memangnya sinar matahari akan jadi lebih cerah, kalau kamu memiliki bagian yang lebih besar?” .. pertanyaan ini bisa juga kan dipakai untuk bertanya pada diri kita sendiri, “Apa kamu beneran akan menjadi lebih bahagia, kalau kamu dapatkan apa yang kamu mau (baca: hal-hal yang kamu sirikin itu dari orang lain)??” Kalau kesenangan yang sifatnya sementara sih mungkin banget kita alami, tapi buat jangka panjangnya, apa benar itu adalah kebahagiaan yang kita cari? Gak ada jaminan dong. Soalnya apa yang bagus buat orang lain, mungkin tidak bagus buat kita. Dan apa yang bagus untuk kita, mungkin gak bagus buat orang lain. Seperti pepatah itu tuh “One man’s meal is another man’s poison”.
Jadi buat apa kita sirik-sirik terus, kita gak perlu ingin ikut-ikut orang lain untuk menjalani hidup kita sendiri. Yang ada kita malah menumpuk hal-hal yang negatif di dalam diri sendiri dan malah bikin cape diri sendiri karena kepikiran yang nggak-nggak.. so useless!!!Jadi mari deh kita lawan itu pikiran-pikiran yang over sirik, sirik nya secukupnya aja deh, yang masih mungkin kita ubah jadi hal-hal yang memotivasi diri kita sendiri, ya gak??? Percaya deh, akan tiba waktunya nanti kita juga akan menerima rezeki, asal ya itu tadi, sabar, tekun.. de el el. Yuk ahh, jangan ngomong doang nih, fight!!Berusaha terus yuk sama-sama. Ngomong doang sih gampang.. hahaha.. :D :D

Feel free to leave your comment!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s