Judul blog post yang satu ini sudah lumayan lama saya ‘idamkan’, tepatnya sejak akhir bulan Mei 2012. Sudah kepikiran juga seperti apa cerita yang kira-kira akan saya tulis, apa twist-nya, terus gimana endingnya. Akan tetapi… draft blognya gak saya tulis-tulis juga. Sempat saya coba tulis di pertengahan bulan Juni. Kemudian di akhir bulan. Dan dua kali di bulan Juli. Duh. Kok hasil tulisannya gak pas seperti yang saya pikirkan di awal sih? *toyor diri sendiri* Sampai-sampai saya terpikir untuk membuang saja judul satu ini, dan move on dengan judul blog post lain yang lebih gampang.
Tapi toh, saya masih terlalu lekat dengan judul ini, dan dengan apa yang ingin saya ceritakan dulu. Kuncinya, setelah saya pikirkan, memang rupanya harus ditulis ulang dari nol. Apa yang saya rencanakan untuk dulu-dulu itu, sudah mengalami proses perubahan juga. Jadi demikianlah, malam ini saya menulis dan mengulang cerita saya tentang perubahan-perubahan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini.
Di bulan Mei 2012, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor saya waktu itu (sekarang sudah pas disebut kantor lama), dan menerima tawaran di sebuah kantor lain. Tidak mudah, tapi keputusan itu sudah dibuat, dan kini sedang saya jalani. Seolah ‘menemani’ keputusan saya untuk mengalami perubahan cukup besar dalam hidup dan keseharian saya, perubahan-perubahan lainnya ikut datang dan terjadi.

Setelah keputusan pindah kantor dibuat, hunian singgah alias kosan saya di ibukota ini pun berpindah lokasi. Tiga tahun sudah saya tempati kosan lama saya di Mampang, dan gak pindah-pindah karena terlanjur betah dan malas untuk mencari tempat baru. Dari seorang kenalan teman dan teman lainnya, akhirnya saya bisa mendapat slot kamar kosan di bilangan Blok S. Akhir bulan Mei, saya pun pindahan. Kamar dan kosan baru ini sungguh nyaman banget buat saya! Lokasinya sangat dekat dengan kantor lama saya, bisa dicapai cukup dengan jalan kaki. Memang agak ironis, setelah saya pindah kost, seminggu kemudian saya pindah kantor – yang tentunya jadi lebih jauh dibanding kantor lama. Tapi sudah terlanjur suka kosan baru ini, jadi biarlah saya enjoy dulu sampai semesta menggiring saya ke jodoh kosan berikutnya (yah kali aja).. Hehe..

Masih pada akhir pekan yang sama ketika saya pindah kosan, saya memotong pendek rambut saya. Dari panjang melewati bahu, menjadi cepak habis, haha.. Ide potong rambut ini diawali dari keinginan ikut serta dalam Shave for Hope yang setia dipromosikan seorang yang cukup influential di Twitter, Steny Agustaf, dan bahkan dipromosikan oleh kolega di kantor (lama) saya (tahu dong kalau gue bilang orangnya adalah Om Piring). Akhir pekan itu, saya datang pagi-pagi bersama teman kos, yang menjadi saksi perubahan drastis rambut saya. Karena potongan di event itu sangat ‘basic‘ dan dilakukan dengan pertimbangan waktu yang sehemat-hematnya, saya luangkan waktu untuk merapikan kembali, di salon. Sekalianlah buat sorenya kondangan.. Alhasil ya seperti di foto kanan bawah, pendek banget.. sekalian ekstrim, dan sekalian ekstra fresh ^^.

Hmm.. perubahan-perubahan ini sempat bikin seorang kenalan saya menebak-nebak gini, “Kamu punya pacar baru ya?” yang cuma saya balas dengan ketawa ngakak.. Errm.. kalau gak salah, dia bilang logikanya kayak gini “Ya biasanya kalo berubah ekstrim ini alesannya gak jauh dari punya pacar baru..” dan saya timpali dalam hati, kok gak sekalian ditebakin lagi patah hati ya.. Hehehe.. saya sedang single waktu itu, jadi tentu saja logikanya sangat gak valid dong. *ngakak lagi*
Jadi, di bulan Juni, saya menjalani konsekuensi dari segala keputusan dan perubahan itu. Banyak adaptasi, dari yang gampang sampai yang lebih ribet, misalnya berkaitan dengan pekerjaan. Contoh adaptasi yang gampangnya sih, dengan rambut pendek, keramas jadi sungguh cepat dan hemat shampo pula! Senang dong.. :3
Dari akhir bulan Mei sampai sekarang, cukup banyak juga perubahan besar yang terjadi dalam keluarga saya. Tanggal 28 Mei 2012, Mama dan papa saya pulang dari perjalanan mereka berobat sampai ke seberang lautan. We’re so happy, kondisi mama sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisinya ketika berangkat meninggalkan tanah air.

Sungguh senang bahwa segala upaya dan usaha mama dan tentunya papa membuahkan hasil yang baik. Dan ini tentunya tidak lepas dari dukungan sejumlah besar keluarga, sahabat dan teman di sekitar kami. Bulan Juni, Mama dan papa langsung menyempatkan diri untuk berkumpul dengan saudara-saudara di Makassar, di mana nenek saya dari pihak mama tinggal. Mungkin memang sudah kehendak dari di Atas, dalam kurun waktu tidak begitu lama sejak papa mama tiba di Makassar, nenek saya berpulang. Keluarga besar dari mama pun berkumpul di Makassar, termasuk saya dan adik saya.
Memang kami semua berkumpul dalam suasana kedukaan, tetapi ada juga suasana reuni yang hangat sewaktu kami berjumpa saudara-saudara di Makassar bulan Juni itu. Ada beberapa anggota keluarga besar yang tidak bisa hadir, misalnya kakak saya dan keluarganya, tetapi tidak berarti mereka dilupakan di antara kami dan dalam percakapan kami. Bagaimanapun, saya senang juga bahwa keluarga besar dari mama bisa berkumpul bersama meski tidak lama.
Hmm.. Sudah lumayan panjang kan ya tuturan saya tentang apa saja perubahan yang saya alami? Ini belum memasukkan sejumlah teman yang sudah berubah status dari “engaged” menjadi “married” lho ya… Entah kenapa memang bulan Mei-Juli banyak banget deh undangan kawinan dari seputaran teman-teman saya..
Well, there was a little surprise, an unpredicted one, happened in July. Mungkin sudah pada tahu juga, status saya (paling kentara sih di Facebook saya) juga akhirnyaaa berubah.. *hihi, blushing.. Sungguh, ini gak terduga, dan saya gak ingin memberikan detailnya yang, toh, akan bikin bosen kalian juga *ada deh pokoknya* :3 Hanya sedikit klarifikasi saja, iya, pada waktu blog post terakhir saya tayangkan di sini.. Saya sudah mulai mengalami kejutan tak terduga itu. Dan tulisan tentang curhat itu, buat saya, memang perlu adanya dimuat dengan konteks seperti itu. Biar ada yang baca (ya kalian-kalian juga tentunya).. hehe..
Sebagai kesimpulan akhir yang singkat, saya setuju bahwa hidup kita akan senantiasa terisi perubahan, baik yang kita putuskan, rencanakan, maupun yang sama sekali tidak kita duga. Baik yang kita harapkan dan antisipasi, atau yang sungguh tidak kita perkirakan. Ini mungkin akan menjadi cliche, but I’d say, life goes on. And I believe, change for good, is good.
Adakah perubahan-perubahan yang sudah kamu alami juga belum lama ini? :)
If you wanna make the world a better place; take a look at yourself and then make the change.
Michael Jackson (Man in the Mirror)“We must become the change we want to see in the world.”
Mohandas Karamchand Gandhi (1869-1948); Indian Political And Spiritual Leader
ingin terinspirasi dari postingan nath ini
*ngomong ke jam* BERUBAAAH!!!
*berubah kostum jadi ranger pink*
Icittt… sehat kan Cit? :p
Aaah aku senang baca blogpost ini. Nath, kapan kita ngeteh cantik lagi? :’)
Ihik, makasih Chikaaa.. kalau pas lagi gak puasa yuk? Kabarin ajaa ^^
Ihiiiyyy…
Aku mau berubah juga deh.
*dandan*
#eh
*ngecek isi blog*
Gw bukan nulis soal make over make up kan? xD
Hihi anyway makasih iPul :p
kalo kata ndoroganjen sih, selalu ada kejutan di setiap tikungan :lol:
jadi bersiaplah untuk kejutan berikutrnya, Nath!
:mrgreen:
Hahaha, kata pepatah sih, hope for the best, prepare for the worst.. Semoga banyak kejutan menyenangkan yang akan datang deh ya *aminn
waktu ketemu kak Nat di sate senayan fX kemarin, gaya rambutnya yang mana, ya? pangling.
Haiii! Waktu itu masih rambut pendek tapi sudah mulai memanjang hihihi.. ;)
Kamuh memang keliatan fresh banget Nath dengan rambut pendekmu ituh :) *cuma 2x gue potong rambut pendek dan nampaknya gak mau lagi hehe*
Seneng mamamu udah membaik Nath :) Hugs
ikut seneng mamanya Nath udah lebih sehat.. :)
FOTO BLOG INI KENAPA HILANG SEMUAAA *huaaaaa*