Hari Rabu malam tanggal 3 November akhirnya datang ke PechaKuchaJkt kedua saya. Sebenarnya sama sekali gak sadar bahwa hari itu akan ada event PechaKucha, dan baru ngeh ketika ada DM yang masuk menanyakan, bakalan dateng tidak sore/malem itu ke lokasi. 

Dan sebenarnya sudah menjelang batal bubar aja untuk datang, karena sore-sore setelah lunch time malah turun hujan dengan lumayan derasnya. Hujan berarti jalanan bakal macet. Ogah aja rasanya untuk bermacet-macet, kalau memang bisa memilih untuk diem nunggu jam aman untuk pulang di kantor. 

Tetapi kebosanan juga yang akhirnya menang. Bosan di kantor, dan sekarang ini di kantor memilih untuk tutup cepat (kalau bisa), supaya biaya listrik bisa dibuat ramah (kayaknya ya). Dengan kata lain, gak baiklah untuk mengarang-ngarang alasan lembur, sedangkan sebenarnya menumpang online saja. 

Anyway, karena memilih untuk makan sebelum datang ke acara, saya tiba agak telat. Waktu lihat siapa yang sudah di panggung, agak kaget juga nih, mengira acara sudah menjelang selesai. Soalnya kalau di websitenya PechaKuchaJkt, @jokoanwar ada di urutan 13.. Untung ternyata baru urutan pembicara ketiga *legaaa*. Joko Anwar kemarin itu membahas something about following your passion. Aih.. Kesentil nih yang di sini. Kebetulan karena baru datang jadi saya sekalian sapa kanan kiri halo halo ke beberapa orang yang saya kenal. Makanya jadi gak menyimak penuh, hihi.. Tapi point untuk follow passionnya sampai kok ke pikiran ini. 

Pembicara-pembicara berikutnya agak blur di ingatan – soalnya sambil gak berhenti nge-tweet juga hihi-, tapi ada dong kesan-kesan yang tertinggal. Malam itu temanya adalah Indonesia 2020, dan beberapa presentasi benar-benar menggugah saya untuk membayangkan Indonesia yang lebih keren 10 tahun dari sekarang. 

Pak Joko Wi, walikota Solo, termasuk salah satu pembicara. Dia menayangkan program-programnya yang sudah jalan di Solo. Pasar dirapikan, kartu jaminan kesehatan dibagikan gratis, kota jadi lebih indah, ada tempat-tempat pariwisata benar-benar diurusin.. Widihh.. Jadi pengen deh bener jalan-jalan ke Solo. 

Terus ada pula Pandji. Dengan menayangkan slide-slide tentang berbagai keindahan Indonesia (selain Bali yang a bit too famous dibandingkan dengan Indonesia sendiri), saya jadi tergugah pula untuk lebih banyak mau cari tau tentang site-site indah di Indonesia. Kenapa liburan ke luar negeri jadi lebih bergengsi daripada liburan lokal? Hayo tanya kenapa.. Padahal view Indonesia indah-indah! Banyak pantai masih unknown to public, keren-keren!.. Semoga suatu hari saya bisa mengunjunginya.. Within this 10 years to 2020, hopefully..

Pembicara lain-lain juga menarik (tapi gak smua mampu menarik pandanganku dari layar telpon genggamku sih hihihi). Tentang kreativitas di Bandung, deklamasi tentang blog dan ranah maya di Indonesia (oleh bapak Blogger Indonesia, @enda), ada juga tentang Indonesia Mengajar, yang mengirim sukarelawan-sukarelawati ke pelosok Indonesia. Jadi pengen. Mungkin ga ya?

Lalu tentang startup Indonesia , si Sitti, yang “menantang” Google, dan juga “asosiasi” startups ini yang disatukan dalam #startuplokal. Sebenarnya, jiwa muda Indonesia itu gak padam, saya sungguh ingin percaya dan mampu membayangkan Indonesia 2020 yang lebih baik, dan keren!

Sekarang apa buah dari PechaKucha ini buat saya?

Kayaknya saya kepikiran untuk memulai dari yang simple-simple. Menguji dan menetapkan passion yang sungguh sebenarnya sangat hakiki buat saya *maklum masih agak labil*, ikutan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan di hati saya (jangan kerja yang bikin stress melulu dong kan), bertemu dengan orang-orang baru dan berusaha make a difference. Nyumbang untuk Wasior, Mentawai maupun Merapi. Berdoa buat Indonesia. Dan berbagi di sini, di blog ini. *ini blogger setengah matang namanya*

Lain kali kalau ada PechaKucha, dateng lagi yuk! *bukanblogberbayar* :D

Ini ada tulisan tentang pak Joko Wi lho di sini. Bagus :)